Title: Hadiah Terakhir
Genre: Friendship, Romance
Author: Ghea Dwi Apriliana
Disebuah rumah yang sederhana,
terdapat seorang gadis yang tinggal sendiri. Sebut saja namanya Kuchiki Rukia
(disini ceritanya masih muda ye). Gadis ini telah sakit parah. Setelah
ditinggal mati orang tuanya, keadaannya makin memprihatinkan. Tapi yang lebih
memprihatinkan, tak ada tetangganya yang simpati terhadapnya. Mereka hanya
menikmati kekayaannya sendiri tanpa memikirkan keadaan tetangga yang lain,
termasuk kepada Rukia. Tapi, ada 1 orang yang selalu membantu dan bersimpati
kepada Rukia. Ia adalah Kurosaki Ichigo, murid kelas 2 dari SMA Karakura. Ia
adalah teman sekelas Rukia sewaktu Rukia bersekolah dulu. Tapi, Rukia terpaksa
putus sekolah karena keadaan ekonomi dan sakitnya itu.
Pada siang hari …………..
Tok tok tok (ceritanya suara ketok pintu)
“Masuk! Tak dikunci..” teriak
Rukia dari dalam rumah
Orang tersebut membuka pintu, dan
menghampiri Rukia yang sedang duduk di sofa yang sudah tak layak pakai sambil
menenteng *?* rantang di tangannya.
“Ichigo, sudah berkali-kali
kubilang tak usah datang membawa makanan untukku. Menghabiskan uangmu saja!”
ujar Rukia.
“Sudah kubilang juga jangan
bilang seperti itu! Aku mau kau makan agar kau terlihat lebih sehat. Aku suka
melihatmu seperti itu dibanding terlihat seperti orang kelaparan. Hahaha..”
balas Ichigo.
“Aku tak kelaparan. Perutku sudah
terlatih. Lagipula aku juga tak mungkin bisa sehat kembali!” Sambil mengalihkan
pandangan.
Tiba-tiba ada sendok yang
diarahkan ke mulutnya.
“Buka mulutnya, jelek!”
“Aku tak lapar! Aku bisa makan
sendiri!”
Ichigo menatapnya dengan penuh
berharap agar Rukia mau membuka mulutnya. Dan akhirnya secara perlahan Rukia
mau membuka mulutnya dan makanan berhasil masuk ke mulutnya.
Setelah beberapa suapan, Rukia
merasa telah merepotkan temannya itu.
“Aku sudah kenyang.” Ujar Rukia
“Bohong..” balas Ichigo
“Serius. Aku sudah kenyang.”
“Apa kau merasa aku telah
direpotkan olehmu?”
Seketika wajah Rukia berubah
karena isi hatinya seperti telah terbaca oleh Ichigo.
“Santai saja! aku tak merasa
direpotkan. Kita kan teman! Hehehe.. Ayo buka mulutnya lagi!”
Dengan wajah muram akhirnya Rukia
melanjutkan makannya sampai habis.
(di skip aja XD)
Keesokan harinya, Ichigo datang
lagi membawa makanan untuk Rukia. Dan seperti biasa, ia memaksa Rukia untuk
makan. Tapi dibalik itu, Ichigo telah merencanakan sesuatu untuk temannya itu.
setelah selesai makan, Ichigo menaruh Rukia di kursi roda dan membawanya ke
sekolah Rukia dulu.
Di perjalanan ……..
“Hei rambut orange, kita mau
kemana? Jangan bawa aku terlalu jauh dari rumah!” tanya Rukia dengan wajah
panik.
“Sudahlah! Ikuti saja. Lagipula
kau sudah lama tak keluar rumah, hn?”
“Iya tapi jangan terlalu jauh!”
“Hahaha.. Wajahmu panik, nona!”
“Aku takut kalau kau yang
membawaku. Kau tak bisa dipercaya!”
Ichigo berhenti sejenak dan
berdiri di depan Rukia.
“A.. Apa aku mengatakan sesuatu
yang salah?” muka Rukia makin panik.
Ichigo terdiam dengan wajah
serius……
“Aku salah ya? Ma.. maafkan aku!”
Rukia hampir menangis.
Tiba-tiba Ichigo menunduk dan
mencium kening Rukia.
“Apa sekarang sudah bisa
dipercaya?” Tanya Ichigo.
Rukia jelas kaget dengan
perlakuan temannya itu. Ia tak bisa berkata-kata dan pipinya memerah. Raut
wajahnya berubah menjadi malu. Karena Ichigo adalah pria idamannya.
“Hahaha.. Ayo jalan lagi!” Ichigo
berusaha mencairkan suasana dan mendorong Rukia sampai tempat tujuan.
…………….
Didepan gerbang SMA Karakura,
Ichigo terus mendorong Rukia sampai ke dekat tangga. Karena kursi roda tak bisa
menaiki tangga, dengan suka rela Ichigo menggendong Rukia sampai ke lantai 2.
“Ichi, apa ini tak merepotkanmu?”
Ichigo tak menjawab pertanyaan
Rukia.
Sampailah mereka di kelas 10-6,
kelas mereka dulu. Ichigo membawa Rukia ke tempat duduk Rukia dulu dan
menaruhnya disana. Lalu tangan Ichigo seperti memberi kode, dan satu persatu
teman-temannya datang ke kelas menyambut Rukia. Melihat itu raut wajah Rukia
berubah menjadi senang dan bahagia.
Lalu dengan serentak mereka
mengucapkan “Otanjoubi Omedetou!”
Rukia baru tersadar kalau hari
ini adalah hari ulang tahunnya. Semua rasa perih dan penderitaan yang selama
ini dirasakan terhapus oleh kejutan itu. Untuk pertama kalinya, Rukia bisa
tersenyum dan tertawa dengan puas karena rasa bahagianya telah mencapai puncak.
Tiba-tiba 2 orang temannya lagi
baru masuk ke dalam kelas dengan membawa gitar.
“Hitsu, Gin, apa kau siap?” tanya
Ichigo.
Mereka berdua mengangguk. Lalu
Hitsugaya dan Gin mengiringi nyanyian Ichigo menggunakan gitar.
“Rukia, ini lagu dari kami semua
untukmu. Judulnya I’ll Be There. Selamat menikmati!” kata Ichigo
You and I must make a pact
We must bring salvation back
Where there is love
I'll be there
I'll reach out my hand to you
I'll have faith in all you do
Just call my name
And I'll be there
I'll be there to comfort you
Build my world of dreams around you
I'm so glad I found you yeah
I'll be there with a love so strong
I'll be your strength
You know I'll keep holding on
Let me fill your heart with joy and laughter
Togetherness, well it's all I'm after
Just call my name and
I'll be there
I'll be there to protect you
With an unselfish love that respects you
Just call my name
And I'll be there
Chorus:
I'll be there to comfort you
Build my world of dreams around you
You know I'm so glad that I found you
I'll be there with a love so strong
I'll be your strength
You know I'll keep holding on
See, if you should ever find someone new
I know she better be good to you
'Cause if she doesn't then
I'll be there
Don't you know baby yeah yeah
I'll be there
I'll be there
Just call my name and
I'll be there
I'll be there, baby
You know I'll be there
Just call my name and
I'll be there
Just look over your shoulder
Just call my name and
I'll be there
We must bring salvation back
Where there is love
I'll be there
I'll reach out my hand to you
I'll have faith in all you do
Just call my name
And I'll be there
I'll be there to comfort you
Build my world of dreams around you
I'm so glad I found you yeah
I'll be there with a love so strong
I'll be your strength
You know I'll keep holding on
Let me fill your heart with joy and laughter
Togetherness, well it's all I'm after
Just call my name and
I'll be there
I'll be there to protect you
With an unselfish love that respects you
Just call my name
And I'll be there
Chorus:
I'll be there to comfort you
Build my world of dreams around you
You know I'm so glad that I found you
I'll be there with a love so strong
I'll be your strength
You know I'll keep holding on
See, if you should ever find someone new
I know she better be good to you
'Cause if she doesn't then
I'll be there
Don't you know baby yeah yeah
I'll be there
I'll be there
Just call my name and
I'll be there
I'll be there, baby
You know I'll be there
Just call my name and
I'll be there
Just look over your shoulder
Just call my name and
I'll be there
Mendengar nyanyian itu secara tak sadar air mata Rukia jatuh.
“Terima kasih semuanya! Aku baru sadar ternyata banyak yang
peduli padaku. Terima kasih banyak!” ujar Rukia sambil berlinang air mata
kebahagiaan.
Semuanya tersenyum kepada Rukia. Senyuman yang tulus
dilemparkan. Penderitaan yang selama ini Rukia alami, berhasil diobati dengan
kejutan ini.
…………………………..
Di perjalanan pulang yang ditemani oleh Ichigo, Rukia masih
merasa senang dengan kejutan tadi. Tapi tanpa sadar, darah mengucur dari hidung
Rukia dan Rukia pingsan di kursi rodanya. Ichigo tak menyadarinya dan terus
mengantarnya sampai pulang.
“Kita sampai dirumahmu, jelek!”
Rukia tak menjawab dan terus menunduk.
“Jelek? Hoi nona..” Ichigo mulai mengguncang tubuh Rukia
“Ruki! Hei! Rukia!” Ichigo panik. Saat melihat darah yang
terus keluar dari hidung Rukia, ia semakin panik.
Dengan cepat ia menelpon ambulance. Setelah menelpon ia
membaringkan Rukia di atas sofa yang biasa diduduki Rukia.
“Ruki.. Sadarlah..”
ucap Ichigo dalam hati.
Tak lama kemudian ambulance datang untuk membawa Rukia. Dan
tentu saja ditemani Ichigo. Pendarahan Rukia makin parah saat di ambulance. Itu
membuat Ichigo semakin sedih dan tak bisa menahan tangisnya.
…………………………
Sesampainya di RS Rukia langsung dibawa ke ICU karena
keadaannya sudah parah. Ichigo hanya bisa menunggu keputusan dokter dan berdoa
di ruang tunggu. Tiba-tiba ia teringat senyum tulus Rukia saat disekolah tadi
sore. Ia tak siap kehilangan sahabatnya sekaligus orang yang ia sukai sejak
pertama bertemu itu. Tak lama kemudian dokter datang.
Cklek.. (ceritanya suara pintu dibuka)
Ichigo langsung menghampiri dokter tersebut.
“Bagaimana keadaannya?!” tanya Ichigo dengan wajah panik
Dokter hanya menggeleng dan hanya bisa bilang “Maaf..”
Ichigo langsung menunduk dengan wajah muram.
“Bolehkah aku melihatnya?”
Dokter hanya mengangguk.
Ichigo langsung berlari ke ruangan dan menghampiri Rukia yang
sudah terbaring tak bernyawa. Ia tak percaya dihadapannya ada jasad wanita yang
ia idam-idamkan selama ini. Ia belum menyatakan perasaannya, itu yang paling ia
sesali. Dengan air mata yang berlinang, dan dengan memegang tangan Rukia, ia
berkata ……
“Aku mencintaimu, Kuchiki Rukia..”
…………………………..
The End